WELCOME

Kamis, Januari 20, 2011

Riedl Dianggap Melanggar Undang-Undang

Ditutupnya pintu skuad timnas untuk para pemain yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI), memantik "amarah" anggota DPR RI. Alfred Riedl, pelatih tim nasional Indonesia, dinilai melanggar undang-undang karena telah melakukan diskriminasi dalam proses seleksi tim nasional. Hal tersebut dilontarkan anggota Komisi X DPR RI dari fraksi Demokrat, I Gede Pasek Suardika, saat menyampaikan pendapat di Rapat Kerja Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, kemarin di Gedung DPR.Menurut Gede, diskriminasi terjadi pada pemain sepakbola yang bermain di Liga Primer Indonesia (LPI). "Penjelasan tentang Irfan Bachdim tidak bisa masuk timnas karena bermain di LPI, tidak dapat diterima. Riedl sudah melanggar undang-undang kita," cetus Gede.

Menurut Gede, Alfred Riedl bisa menolak Irfan, jika mantan pelatih timnas Vietnam dan Laos itu menganggap bahwa penyerang kelahiran Amsterdam Belanda itu tidak memiliki kemampuan seperti yang diharapkan. "Dalam hal ini, prinsip olahraga sudah dilanggar," lanjutnya.

Gede menyatakan, Alfred Riedl seharusnya mendapatkan teguran ataupun sanksi, karena melakukan keputusan yang diskriminatif. "Apalagi untuk urusan timnas memakai APBN. Lebih baik kita tidak juara tetapi sportif, daripada sebaliknya. Saya harap pemerintah, dalam hal ini Menpora, bersikap tegas, karena PSSI akhir-akhir ini telah menyimpang dari prinsip-prinsip olahraga di negara kita," beber Gede Pasek.

Seperti diketahui, sebanyak sembilan pemain LPI dipastikan tercoret dari timnas U-23 Indonesia. Mereka adalah Lucky Wahyu, Andik Firmansyah (Persebaya 1927), Novan Setyo Songko (Persibo Bojonegoro), Fandy Edy, Djayusman Trisadi, Rachmat (PSM Makassar), Kim Kurniawan, Reza Mustofa Ardiansya dan Joko Ribowo (Persema Malang).

Sepulang dari seleksi timnas, mereka sudah tahu akan dicoret, karena pelatih Alfred Riedl memberitahu bahwa mereka akan dicoret jika tetap bermain di LPI. "Saya dan Joko Ribowo bersama enam teman lainnya dari Persebaya Surabaya, Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar, dipanggil secara khusus (oleh) pelatih Alfred Riedl. Saya kaget dengan apa yang dikatakan pelatih Riedl. Pemain timnas hanya akan diperkuat pemain-pemain dari klub yang bermain di kompetisi PSSI," kata Reza Mustofa.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menolak dikatakan melakukan intervensi terhadap pembentukan skuad timnas U-23. "Apa yang sudah diumumkan Riedl, itu yang sah. Soal ini kenapa dan bagaimana, tanya pada Riedl. Kita tidak ada intervensi sama sekali," kata Nurdin kepada wartawan, Selasa kemarin di kantor PSSI.

Menurut Nurdin, dirinya (saat itu) belum tahu siapa saja pemain yang terpilih. Sebab, ada beberapa jalur birokrasi yang harus dilalui. Mulai dari pengumuman nama pemain, ada laporan secara tertulis pada BTN (Badan Tim Nasional). Lalu BTN mensahkan pemain yang dipilih oleh pelatih. "Nanti programnya Riedl, akan disampaikan pada Kongres (PSSI). Saya minta pelatih mempresentasikan programnya sampai dengan SEA Games," lanjut Nurdin.
 

0 comments:

Posting Komentar